Download Movie Pasir Pasir Berderik
Sendiri, menyeret kaki dalam langkah gamangku. Sebaris cahaya jingga menatap tubuhku pilu--atau terbahak puas--mengintip lewat celah - celah sempit gumpalan awan putih. Entahlah. Dunia mengasingkanku lewat kenyataan kejinya.
"Menyerah bukan pilihan," seuntai kalimat kudengar, serima dengan helaan nafas berat.
Enyahlah! batinku. Aku telah sampai di sebuah titik dimana sakit tak lagi terasa, degup jantung tak lagi berguna. Aku harus melakukannya, harus.
Bayangan itu terus saja membuntuti. Membuatku jengah. Bak sahabat karib yang setia menuntun dalam sebuah perjalanan sulit.
"Kau tahu kau kuat." rayunya lagi. Mendesis pelan, mengusap rambutku lembut.
Aroma amis air laut tercium indraku, seiring deburan ombak yang tak kunjung berlalu. Aku benci diriku sendiri, setiap satu hal darinya. Aku kehilangan asa, penyemangatku kala cobaan yang menerpa terasa kian tak terperi.
Sesosok pria nampak olehku di kejauhan, terombang-ambing dalam perahu kayu kecil.
Bulir-bulir hangat mengalir dari pelupuk mata tanpa kusadari. Dimanakah Sang Agung kala diriku memanggil membutuhkannya. Keadilan telah menjelma nihil, hilang dalam keterpurukan yang kualami.
"Kau tahu itu dosa." bisiknya memperingatkan.
Persetan! Aku telah memantapkan hati. Segala urusan duniawi tak lagi kuhiraukan. Inilah satu-satunya jawaban yang tersisa untukku. Mati.
Aku bergeming menatap cakrawala luas dihadapanku, titik-titik hujan mulai berjatuhan, memercik di permukaan laut yang terhampar. Pelan ku menuju kesana, meninggalkan garis tepi. Sampai dia kembali memegang pundakku. Menahanku untuk tidak pergi.
"Kumohon bersabarlah," pintanya memelas.
Aku tak memberi jawaban, hanya diam menunggu. Hingga akhirnya berat dipundakku perlahan sirna. Pasir-pasir pantai yang berderik menjadi saksi. Kutenggelamkan tubuhku dalam-dalam.
Nelayan itu akan membawa jasadku pergi.
"Menyerah bukan pilihan," seuntai kalimat kudengar, serima dengan helaan nafas berat.
Enyahlah! batinku. Aku telah sampai di sebuah titik dimana sakit tak lagi terasa, degup jantung tak lagi berguna. Aku harus melakukannya, harus.
Bayangan itu terus saja membuntuti. Membuatku jengah. Bak sahabat karib yang setia menuntun dalam sebuah perjalanan sulit.
"Kau tahu kau kuat." rayunya lagi. Mendesis pelan, mengusap rambutku lembut.
Aroma amis air laut tercium indraku, seiring deburan ombak yang tak kunjung berlalu. Aku benci diriku sendiri, setiap satu hal darinya. Aku kehilangan asa, penyemangatku kala cobaan yang menerpa terasa kian tak terperi.
Sesosok pria nampak olehku di kejauhan, terombang-ambing dalam perahu kayu kecil.
Bulir-bulir hangat mengalir dari pelupuk mata tanpa kusadari. Dimanakah Sang Agung kala diriku memanggil membutuhkannya. Keadilan telah menjelma nihil, hilang dalam keterpurukan yang kualami.
"Kau tahu itu dosa." bisiknya memperingatkan.
Persetan! Aku telah memantapkan hati. Segala urusan duniawi tak lagi kuhiraukan. Inilah satu-satunya jawaban yang tersisa untukku. Mati.
Aku bergeming menatap cakrawala luas dihadapanku, titik-titik hujan mulai berjatuhan, memercik di permukaan laut yang terhampar. Pelan ku menuju kesana, meninggalkan garis tepi. Sampai dia kembali memegang pundakku. Menahanku untuk tidak pergi.
"Kumohon bersabarlah," pintanya memelas.
Aku tak memberi jawaban, hanya diam menunggu. Hingga akhirnya berat dipundakku perlahan sirna. Pasir-pasir pantai yang berderik menjadi saksi. Kutenggelamkan tubuhku dalam-dalam.
Nelayan itu akan membawa jasadku pergi.
0 Response to "Download Movie Pasir Pasir Berderik"
Post a Comment